PT.S2P, Pemkab dan Kodim Cilacap Melepas Tukik dan Satwa di Pulau Nusakambangan
Cilacap - Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia Tahun 2022, PT. Sumber Segara Primadaya (S2P) PLTU Cilacap bersama Pemerintah Kabupaten Cilacap, Kodim 0703 Cilacap dan BKSDA menggelar kegiatan pelepasliaran satwa dilindungi dan penanaman pohon di Pulau Nusakambangan, Jumat (09/12).
Hadir dalam kegiatan tersebut, PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar, SKM. M .SC M. Si, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi, S.I.P, Pasop Lanal Cilacap Mayor Laut (P) Budianto S.H, Kasatpolairud Cilacap AKP Huda, Direktur Teknik PT.S2P Cilacap Irvan Rahmad beserta General Manager dan Staff.
Turut hadir Kepala DLH Cilacap Sri Murniyati .ST ,M.Si, Kepala PSDA Cilacap Saeful Hidayat, S.IP., S.T., M.M, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Drs. Wijonardi, M.M, KKS Basarnas CilacapvAdah Sudarsa, S.T, Camat Cilacap Selatan, Danramil dan Kapolsek Cilacap, Dankalan Kopassus Cilacap, perwakilan Stakeholder, para akademisi dan komunitas pemerhati satwa serta undangan terkait lainya.
Dalam kegiatan tersebut sebanyak 100 ekor tukik (anak Penyu) dilepaskan ke laut, yang secara simbolis dilepas di Pantai Teluk Penyu oleh PJ.Bupati Cilacap beserta pejabat yang hadir. Sedangkan sebagian besar tukik lainya dilepas di Pantai Karangbolong Pulau Nusakambangan.
Selain pelepasan ratusan tukik, sebanyak 4 ekor Landak juga dilepas liarkan di hutan Pulau Nusakambangan, yang masuk dalam kawasan konservasi.
Berlokasi di hutan Pulau Nusakambangan bagian timur juga dilaksanakan penanaman pohon asli Pulau Nusakambangan guna menjaga kelestarian flora dan fauna yang ada di wilayah tersebut.
PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengapresiasi ide melestarikan penyu oleh PT.S2P, Kodim 0703 Cilacap, Lanal, Polres, DLH, BKSDA dan lainya dalam upaya melestarikan penyu sebagai binatang dilindungi yang keberadaannya hampir punah di Cilacap.
"Hari ini kita melepas anak penyu, mari kita melindungi penyu, jangan sampai ada warga Cilacap yang merusak kehidupan penyu baik itu mengambil telurnya maupun berburu penyu. Penyu itu dilindungi, masyarakat didorong jangan sampai terlibat memakan maupun menjual penyu. Harapan Penyu bisa hidup bebas, beranak pihak, tetap lestari, tidak punah dan mereka menjaga kita," katanya.
Sementara itu, mengawali kegiatan pelepasliaran satwa dilindungi dan penanaman pohon di wilayah konservasi Hutan Nusakambangan bagian timur, Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Afandi, S.I.P menuturkan kegiatan pelepasliaran satwa dan penanaman pohon memiliki filosofi dan pesan moral yang mendalam khususnya bagi para generasi muda yang akan meneruskan kepemimpinan di masa depan.
"Bagi saya Teluk Penyu dan Pulau Nusakambangan memiliki historis dalam perjanjian hidup saya, dimana 20 tahun yang lalu saya dilantik Sarcab Infanteri di Teluk Penyu, kemudian saya menjadi prajurit Komando juga di Pulau Nusakambangan Cilacap, jadi wilayah Cilacap ini sudah tertanam dan terus teringat dalam diri saya," tuturnya.
Teluk Penyu dan Nusakambangan adalah ikonnya Cilacap harus kita jaga bersama, seperti saat ini yang bisa kita lakukan dengan melaksanakan kegiatan pelepasliaran satwa, ada tukik, landak dan satwa dilindungi lainnya dan menanam pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem di Pulau Nusakambangan.
"Kita tahu bahwa Nusakambangan adalah bentengnya Cilacap, yang perlu kita jaga bersama. Semua itu diawali dengan niat yang tulus dan dibarengi dengan aksi nyata. Tetap semangat, kepada para generasi muda, para akademisi tugas anda adalah menjaga Nusakambangan ini di masa depan," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar